Jumat, 20 Mei 2016

DASAR-DASAR PENGETAHUAN

1.       Penalaran
Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidup bahkan lebih dari itu. Pengetahuan dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yakni, pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tesebut. Kedua, karena kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar disebut penalaran.

Hakikat
Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran mempunyai ciri-ciri, ciri yang pertama adalah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika, yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Namun kegitan berpikir juga ada yang tidak termasuk penalaran, yaitu seperti intuisi dan wahyu.

2.       Logika
Logika dapat didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secra shahih. Terdapat dua cara penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).
3.       Sumber Pengetahuan
Pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk mendapatkan pengetahuan.  Yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan yang kedua mendasarkan diri kepada penglaman. Kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya, dan bersifat apriori. Sedangkan kaum empiris untuk memperoleh pengetahuan yaitu melalui pengalaman yang kongkret. Adapun dengan cara yang lain yaitu intuisi, pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses tertentu, dan wahyu, pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia.
4.       Kriteria kebenaran

Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda terhadap suatu kebenaran. Dalam berpikir ilmiah, ada dua teori kebenaran. Yaitu pertama,  Teori koherensi suatu pernyataaan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Kdua teori korespondensi, yaitu seuatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sedangkan proses pembuktian secara empris dalam bentuk pengumpulan fakta-fakta yang mendukung suatu pernytaan tertentu mempergunakan teori kebenaran yang lain yang disebut teori kebenaran pragmatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar